Sebuah Catatan Dua Mei

Posted 09.19 by Admin in
Dua Mei. Tak ada hal spesial yang membedakan hari ini dengan hari-hari yang lain. Namun, kata orang, hari ini adalah Hari Pendidikan Nasional. Ya, hari ini adalah hari pendidikan nasional di mana bangsa Indonesia merepresentasikan momentum ini dengan upacara. Lewat upacara bendera yang diadakan oleh banyak instansi pendidikan, banyak pihak merasa bahwa kewajiban menyelenggarakan peringatan Hardiknas telah terpenuhi. Pemaknaan hari pendidikan lantas terbatas pada agenda rutin yang terkesan hanya sebagai formalitas penggugur kewajiban ini. Tak lebih.
Entah pemaknaan seperti apa yang seharusnya ditujukan pada peringatan Hardiknas ini. Walaupun hari ini telah diperingati berpuluh-puluh tahun yang lalu, toh tak ada yang mampu menyulap pendidikan Indonesia. Justru sistem pendidikan Indonesia makin tak tentu arah. Pendidikan semakin tak terjamah oleh kaum papa.
Tak perlu berbicara terlalu jauh, mungkin kondisi di sebuah institusi di Indonesia ini mampu menggambarkannya. Mahasiswa malas belajar. Mahasiswa akan bersorak senang ketika kuliah dibatalkan. Dosen malas mengajar dan lebih senang ngobyek. Ketua jurusan malas mengurus dosen – dosen. Dekan malas mengurus Ketua Jurusan. Sampai rektor yang malas mengurusi semuanya. Semuanya malas!! Tapi, setiap hari mahasiswa pergi ke kampus, dosen mengajar, dan para birokrat kampus mengerjakan apa yang menjadi wewenangnya. Semua berjalan seperti biasanya, meski semuanya ogah-agahan dan tetap mengerjakan sesuatu di mana mereka tak menyukainya. Hingga dalam selang waktu tertentu, mahasiswa memperoleh apa yang banyak orang menamakannya sebagai ijasah. Dan dosen beserta para birokrat akan mendapatkan gaji sebagai haknya. Hanya sebatas itu. Hingga akhirnya rasa malas itu mengakar dan terefleksikan hingga saat ini.. Itu hanya potret buram sebuah institusi di Indonesia.
Begitu buramnya potret pendidikan di Indonesia sampai – sampai kita tak mampu melihat setitik cerah yang mungkin ada di kemudian hari. Semua orang telah ter-frame pada sistem yang ada dengan mengaburkan esensi dari proses itu sendiri. Tak ada perbedaan antara peringatan hardiknas tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Yang ada hanyalah realitas yang terlihat jelas bahwa proses pendidikan akan tetap berjalan walaupun tak banyak orang tahu untuk apakah pendidikan yang dienyamnya.

0 comment(s) to... “Sebuah Catatan Dua Mei”

0 komentar:

Posting Komentar